Detail Berita

KELAS INSPIRASI 2

Senin, 25 Juli 2022 13:48 WIB
213 |   -

 

LAKUKANLAH SELAGI BISA

 

Perkenalkan, namaku Ayu. Panggilan singkat yang terkadang membuatku selalu menoleh ketika nama itu disebutkan orang-orang, namun ternyata mereka bukan memanggilku. Akhirnya orang-orang terdekatku berinisiatif memanggil namaku dengan sebutan yang lebih panjang, dan berubahlah nama panggilanku menjadi “Ayu Eka”. Ada juga yang memanggilku “Yueka” katanya lebih singkat dan mudah dilafalkan. Nama lengkapku adalah Ni Putu Ayu Eka Budiari. Aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara yang lahir di Buleleng, 31 Januari 1996. Ya, aku berasal dari kota pendidikan di Bali Kota Singaraja, tepatnya di Desa Tukadmungga yang dekat dengan daerah pariwisata “Lovina”.

Aku dari kecil tinggal di Bangli bersama kedua orang tuaku. Ayahku, I Putu Gede Kariada merantau ke Bangli sejak beliau masih muda. Beliau merupakan salah satu pegawai di Pemadam Kebakaran Daerah Bangli. Beliau adalah motivasi terbesarku sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Beliau selalu mengatakan bahwa “emas, diletakkan dimanapun tetap akan menjadi emas”. Kalimat itu aku bawa hingga saat ini, bahwa setiap orang berhak menjadikan dirinya sebagai seseorang yang berharga, namun satu hal yang selalu diingatkan oleh ayahku bahwa apapun pencapaian yang aku raih jangan lupa berterimakasih dan bersyukur kepada semua orang yang telah membantuku mewujudkannya. Bukan hanya ayah, tetapi ibuku juga sosok wanita yang tak kalah hebat. Ni Made Yumiati, itu nama ibuku. Beliau membesarkanku dengan penuh kasih sayang dan selalu ada di setiap langkahku dalam meraih apapun.

Pertama kali memasuki usia sekolah, aku menimba ilmu di TK Santo Yosep kemudian aku melanjutkan pendidikanku ke SD Negeri 2 Kawan. Saat itu aku masih ingat, aku selalu menduduki peringkat 3 besar di kelas. Walaupun naik turun di setiap semesternya, namun aku bersyukur tetap menerima hadiah dan piagam saat pembagian raport tiba. Aku pernah diikutsertakan dalam lomba membaca puisi, saat itu aku pernah meraih juara 3 se-Kecamatan Bangli, mulai saat itu aku sering diikutsertakan dalam berbagai macam lomba oleh guruku. Yang paling aku ingat adalah saat aku dan tim dikirim ke UNDIKSHA untuk mengikuti lomba Lima Mata Pelajaran yang diselenggarakan oleh HMJ PGSD UNDIKSHA. Saat itu aku dan tim belum berhasil masuk ke 10 besar, namun aku sangat bersyukur mendapatkan kesempatan untuk mewakili sekolahku.

Tahun 2008 aku menyelesaikan pendidikanku di SD dan masuk ke SMP Negeri 1 Bangli melalui jalur prestasi. Aku sangat bersyukur bisa diterima disana tanpa melalui jalur tes karena sudah bisa masuk saat seleksi jalur prestasi. Walaupun di SMP aku hanya bisa masuk 10 besar di kelas, aku sangat bersyukur dididik oleh guru-guru hebat dan dikeliligi oleh teman-teman yang tidak kalah hebatnya. Di SMP aku belum menemukan hobi dan kecintaanku terhadap apapun, namun aku pernah mengikuti beberapa lomba menulis cerpen dan puisi di media cetak, hingga tulisanku termuat dalam majalah dan koran mingguan.

Setelah tiga tahun menimba ilmu di SMP Negeri 1 Bangli, aku melanjutkan pendidikanku di SMA Negeri 1 Susut. Di sekolah ini aku bertemu dengan orang-orang hebat. Guru-guru yang membimbingku sangat berkompensi di bidangnya, hingga aku berhasil meraih juara kelas dan pernah menjadi juara umum di kelas XI. Berkat motivasi, bimbingan, dan dorongan dari guru-guru SMA Negeri 1 Susut tahun 2012 aku pernah menjadi juara I dalam ajang OSN Tingkat Kabupaten mata pelajaran Astronomi. Aku sangat bersyukur bisa maju ke tingkat provinsi mewakili Kabupaten Bangli, walaupun saat itu aku belum berhasil melanjutkan prestasi ke tingkat Nasional.

Mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Susut mengantarkanku ke universitas negeri di Bali Utara. Saat itu aku berhasil masuk jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) tanpa melalui jalur tes akademik. Aku masuk ke Universitas Pendidikan Ganesha melalui jalur SNMPTN setelah beberapa kali berkonsultasi dengan guru BK di SMA Negeri 1 Susut. Selama empat tahun menjadi mahasiswa di Undiksha, tahun 2018 aku berhasil menyelesaikan pendidikanku dan meraih gelar Sarjana Pendidikan.

Pada tahun yang sama, tepatnya dua bulan setelah wisudaku dilaksanakan, pemerintah membuka formasi CPNS, aku mendaftar di kota kelahiran ibuku, Kabupaten Klungkung. Ada dua tahapan tes yang saat itu aku jalani, hingga tes kedua di bulan Desember 2018 aku langsung menempati posisi pertama dan lulus passing grade. Aku sangat bersyukur bisa lolos seleksi CPNS dan Februari 2019 aku diangkat sebagai CPNS di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung, dengan penempatan tugas di SD Negeri 1 Tangkas. Aku tidak menyangka, khayalanku saat di SD menjadi kenyataan akan mengajar anak-anak SD yang harus dituntut serba bisa di setiap mata pelajaran yang ada di SD. Perjalanan panjang namun sangat mengesankan di setiap langkahnya. Selalu aku tanamkan dalam diri bahwa “Lakukanlah selagi kamu bisa!” kalimat ajaib yang selalu aku terapkan dalam setiap langkahku. Semoga dari perjalanan panjangku ini, bisa memberikan motivasi dan dorongan kepada adik-adik di SMA Negeri 1 Susut untuk tetap melangkah ke depan.


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini